=================
Saat seseorang sudah memutuskan memulai untuk perjalanan
menuju ccie, maka yang sudah menunggu didepan adalah berbagai macam hambatan
dan rintangan. Tidak ada manis-manisnya, dijamin pahit semua, yang sebenarnya
manis pun akan jadi berasa ikut pahit. Selama ini bisa jadi terlalu banyak
cerita manis tentang ccie, namun terus terang yang sebenarnya adalah pahit,
bahkan terlalu banyak pahitnya.
CCIE tidak butuh semangat dan impian, banyak orang maju
ujian dengan modal semangat yang hasilnya bisa ditebak jauh hari dan banyak
pula yang sebelumnya memimpikan ccie namun kemudian memutuskan mengubur mimpi
tersebut, ada yang dikubur sebelum pernah ujian sama sekali ataupun dikubur
setelah letih dan lelah ujian berkali kali belum juga ccie.
Yang lebih dibutuhkan ccie adalah darah yang siap2 untuk
dihisap habis-habisan olehnya… darah yang musti disiapkan untuk written aja
sekarang Rp 5jt ditambah ujian lab 20jt-an belum transport pp hotel dll bisa Rp
5jt lagi…
Biaya tersebut untuk sekali ujian, sedangkan sekali ujian
dan kemudian langsung lulus itu hanyalah ilusi fatamorgana. Kita dari 40 ccie
kurang dari 5 orang yang sekali ujian lulus first attempt. Jadi sekali lagi
saya katakan ccie itu haus darah dan ccie tidak perduli berapa banyak stok darah
yang kita miliki.
Walaupun kita sudah habis-habisan, tinggal kulit dan tulang,
ccie masih juga tidak perduli, dia masih butuh korban darah lagi yang akan
dihisap selanjutnya. Biasanya kita mulai jual2 sesuatu, pinjem2 uang ke
keluarga, berhutang dan sejenisnya. Yang jelas darah orang2 terdekat kita sudah
mulai ikut terhisap. Cara lain yang lebih aman adalah pake darah kantor, dengan
konsekwensi rantai emas tentunya. Yang jelas darah harus ada, kalau enggak ga
usah ccie, capek belajarnya gak ujian ujian, buang2 waktu dan energy aja.
Untuk lulus ccie tidak bisa dengan belajar menguasai
materinya kemudian setelah siap maju ujian lab. Hal tersebut benar hanya untuk
diatas kertas aja, kenyataan di lapangan tidak semanis itu. Ccie pada
kenyataannya dilapangan adalah lebih kepada cara kita dalam mengelola kendala2
dan rintangan. Satu demi persatu kita berupaya keras mencari jalan bagaimana
agar dapat melewati berbagai macam kendala tersebut hingga akhirnya dapat
meraih ccie.
Ada beberapa kendala utama yang jadi penyakit untuk para
kandidat ccie. Siapapun pasti akan ketemu dengan penyakit ini, sebagian
akhirnya sembuh dan lanjut proses selanjutnya sedangkan yang sebagian lain
berlama-lama dengan penyakit tersebut, terjebak disana tanpa tau bagaimana
kesudahannya, akibatnya ccie hanya berakhir dalam bentuk impian saja.
Berikut kendala-kendala utamanya
1. 1.Kendala biaya
Ini penyakit utama, selama belum bisa
mencari jalan keluar untuk kendala ini, maka hanya akan belajar, belajar dan
terus belajar saja. Download ini itu, beli ini itu, baca ini itu terus dari waktu ke waktu tanpa
tau kapan akan berakhir.
Ritme belajar antara yang sudah membayar
lab dengan yang belum ada biaya ujian walau sama2 memulai bootcamp di waktu
yang sama, tapi pasca bootcamp sudah terlihat bedanya jauh bagai Ferrari dan
bajai roda tiga. Ini masalah yang terus menerus berulang dari pengalaman saya
membantu temen2 untuk ccie.
2.
2. Kendala waktu
Katakanlah sudah punya uang, bukan berarti
selesai, tidak, perjalanan masih sangat jauh. Ini baru selesai satu kendala dan
kendala lain sudah menyambut lagi didepan, yakni waktu. Load kerjaan banyak,
handle beberapa project, nyampe rumah udah capek, keluarga sudah menunggu, anak
ngajak main dan seterusnya.
Yang jelas ini penyakit yang bisa jadi akut
dan sulit disembuhkan, menyediakan waktu belajar secara berkelanjutan setiap
hari adalah berat. Sangat sangat berat. Stadium empat lah ini. Gak setiap orang
yang ingin ccie bisa melewati kendala ini.
Gimana bisa ccie kalau cuman dikasih
waktu sisa-sisa, sedangkan belajar di bootcamp aja perlu full seharian bahkan
hingga dini hari, sedangkan kemudian pasca bootcamp gak sanggup meluangkan
waktu belajar. Bermimpi memang mudah, yang susah adalah
mewujudkannya, karena kendala sudah menanti didepan.
Dilogika sendiri aja kalau tiap hari dengan
berbagai macam aktivitas dan kesibukan yang dimiliki tidak bisa meluangkan
waktu khusus secara berkelanjutan setiap harinya tapi masih pengin ccie itu
gimana jalannya gak bisa ketemu. Meluangkan waktu sesekali umumnya orang bisa,
tapi yang berkelanjutan setiap hari ini yang gak semua orang sanggup melewati
penyakit yang satu ini.
Kendala yang beginian kalau mengambil
pepatah tukang bajaj, maka hanya dirinya dan Allah saja yang tau bagaimana mengatasinya, orang lain
tidak bisa membantu kecuali dirinya sendiri.
3. 3. Kendala belajar
Ini juga kendala, tapi kendala yang paling ringan, biasanya
ketika belajar mulai muncul hal2 yang gak paham maksudnya. Nah ini sudah bisa
kita atasi dengan membentuk keakraban satu sama lain sewaktu bootcamp, saling
berkenalan dengan yang lain, membentuk kelompok belajar pasca training dll.
Ini
memang kendala, namun jika hanya jika seseorang mengambil ujian sendiri,
belajar sndiri tanpa ada teman belajarnya. Namun kalau berkelompok, belajar
bersama, maka hanya tinggal masalah waktu untuk kemudian akhirnya bisa paham
maksudnya.
Demikian 3 kendala tersebut yang umum jadi penyakit. Selama tidak bisa menyembuhkan dari kendala
finansial dan kendala waktu maka mungkin sudah waktunya untuk berfikir ulang
apakah saya masih mau untuk terus ccie atau tidak, karena tidak semua network
engineer harus jadi ccie.