Friday, October 31, 2014

CCIE Penghisab Darah Nyubi

tulisan buat di buku ccie
=================



Saat seseorang sudah memutuskan memulai untuk perjalanan menuju ccie, maka yang sudah menunggu didepan adalah berbagai macam hambatan dan rintangan. Tidak ada manis-manisnya, dijamin pahit semua, yang sebenarnya manis pun akan jadi berasa ikut pahit. Selama ini bisa jadi terlalu banyak cerita manis tentang ccie, namun terus terang yang sebenarnya adalah pahit, bahkan terlalu banyak pahitnya.

CCIE tidak butuh semangat dan impian, banyak orang maju ujian dengan modal semangat yang hasilnya bisa ditebak jauh hari dan banyak pula yang sebelumnya memimpikan ccie namun kemudian memutuskan mengubur mimpi tersebut, ada yang dikubur sebelum pernah ujian sama sekali ataupun dikubur setelah letih dan lelah ujian berkali kali belum juga ccie.

Yang lebih dibutuhkan ccie adalah darah yang siap2 untuk dihisap habis-habisan olehnya… darah yang musti disiapkan untuk written aja sekarang Rp 5jt ditambah ujian lab 20jt-an belum transport pp hotel dll bisa Rp 5jt lagi…
Biaya tersebut untuk sekali ujian, sedangkan sekali ujian dan kemudian langsung lulus itu hanyalah ilusi fatamorgana. Kita dari 40 ccie kurang dari 5 orang yang sekali ujian lulus first attempt. Jadi sekali lagi saya katakan ccie itu haus darah dan ccie tidak perduli berapa banyak stok darah yang kita miliki.

Walaupun kita sudah habis-habisan, tinggal kulit dan tulang, ccie masih juga tidak perduli, dia masih butuh korban darah lagi yang akan dihisap selanjutnya. Biasanya kita mulai jual2 sesuatu, pinjem2 uang ke keluarga, berhutang dan sejenisnya. Yang jelas darah orang2 terdekat kita sudah mulai ikut terhisap. Cara lain yang lebih aman adalah pake darah kantor, dengan konsekwensi rantai emas tentunya. Yang jelas darah harus ada, kalau enggak ga usah ccie, capek belajarnya gak ujian ujian, buang2 waktu dan energy aja.

Untuk lulus ccie tidak bisa dengan belajar menguasai materinya kemudian setelah siap maju ujian lab. Hal tersebut benar hanya untuk diatas kertas aja, kenyataan di lapangan tidak semanis itu. Ccie pada kenyataannya dilapangan adalah lebih kepada cara kita dalam mengelola kendala2 dan rintangan. Satu demi persatu kita berupaya keras mencari jalan bagaimana agar dapat melewati berbagai macam kendala tersebut hingga akhirnya dapat meraih ccie.

Ada beberapa kendala utama yang jadi penyakit untuk para kandidat ccie. Siapapun pasti akan ketemu dengan penyakit ini, sebagian akhirnya sembuh dan lanjut proses selanjutnya sedangkan yang sebagian lain berlama-lama dengan penyakit tersebut, terjebak disana tanpa tau bagaimana kesudahannya, akibatnya ccie hanya berakhir dalam bentuk impian saja.   

Berikut kendala-kendala utamanya

1.     1.Kendala biaya
Ini penyakit utama, selama belum bisa mencari jalan keluar untuk kendala ini, maka hanya akan belajar, belajar dan terus belajar saja. Download ini itu, beli ini itu, baca ini itu terus dari waktu ke waktu tanpa tau kapan akan berakhir. 

Ritme belajar antara yang sudah membayar lab dengan yang belum ada biaya ujian walau sama2 memulai bootcamp di waktu yang sama, tapi pasca bootcamp sudah terlihat bedanya jauh bagai Ferrari dan bajai roda tiga. Ini masalah yang terus menerus berulang dari pengalaman saya membantu temen2 untuk ccie.


2.       2. Kendala waktu
Katakanlah sudah punya uang, bukan berarti selesai, tidak, perjalanan masih sangat jauh. Ini baru selesai satu kendala dan kendala lain sudah menyambut lagi didepan, yakni waktu. Load kerjaan banyak, handle beberapa project, nyampe rumah udah capek, keluarga sudah menunggu, anak ngajak main dan seterusnya. 

Yang jelas ini penyakit yang bisa jadi akut dan sulit disembuhkan, menyediakan waktu belajar secara berkelanjutan setiap hari adalah berat. Sangat sangat berat. Stadium empat lah ini. Gak setiap orang yang ingin ccie bisa melewati kendala ini. 

Gimana bisa ccie kalau cuman dikasih waktu sisa-sisa, sedangkan belajar di bootcamp aja perlu full seharian bahkan hingga dini hari, sedangkan kemudian pasca bootcamp gak sanggup meluangkan waktu belajar. Bermimpi memang mudah, yang susah adalah mewujudkannya, karena kendala sudah menanti didepan. 

Dilogika sendiri aja kalau tiap hari dengan berbagai macam aktivitas dan kesibukan yang dimiliki tidak bisa meluangkan waktu khusus secara berkelanjutan setiap harinya tapi masih pengin ccie itu gimana jalannya gak bisa ketemu. Meluangkan waktu sesekali umumnya orang bisa, tapi yang berkelanjutan setiap hari ini yang gak semua orang sanggup melewati penyakit yang satu ini.
Kendala yang beginian kalau mengambil pepatah tukang bajaj, maka hanya dirinya dan Allah saja yang tau bagaimana mengatasinya, orang lain tidak bisa membantu kecuali dirinya sendiri.


3.       3. Kendala belajar
Ini juga kendala, tapi kendala yang paling ringan, biasanya ketika belajar mulai muncul hal2 yang gak paham maksudnya. Nah ini sudah bisa kita atasi dengan membentuk keakraban satu sama lain sewaktu bootcamp, saling berkenalan dengan yang lain, membentuk kelompok belajar pasca training dll. 

Ini memang kendala, namun jika hanya jika seseorang mengambil ujian sendiri, belajar sndiri tanpa ada teman belajarnya. Namun kalau berkelompok, belajar bersama, maka hanya tinggal masalah waktu untuk kemudian akhirnya bisa paham maksudnya.

Demikian 3 kendala tersebut yang umum jadi penyakit.  Selama tidak bisa menyembuhkan dari kendala finansial dan kendala waktu maka mungkin sudah waktunya untuk berfikir ulang apakah saya masih mau untuk terus ccie atau tidak, karena tidak semua network engineer harus jadi ccie.